Rabu, 23 Juni 2010

Berbagi Sayang Sedari Kecil

Persahabatan TK Bunayya dan Rumah Autis Tanjung Priok (RA Priok)hari itu, Sabtu (12/06), begitu menyisakan kesan mendalam. Kehadiran 20 anak-anak TK Bunayya beserta para guru, lengkap bersama puluhan paket hadiah berupa alat peraga dan alat tulis untuk RA Priok dan anak-anak spesial, memang menjadi agenda silaturahim yang rutin dilakukan oleh TK Bunayya untuk saling berbagi manfaat. Manfaat tersebut berupa hadiah yang dibeli dari tabungan siswa-siswi TK Bunayya selama setahun. Kali ini, memang giliran RA Priok yang dikunjungi. Alhamdulillah.

Beberapa agenda acara singkat dilakukan dengan riuh ramai penuh gembira bahkan tangis histeris salah satu anak spesial RA Priok. Dimulai dengan saling memperkenalkan diri, berbagi pengalaman tentang program, dan terakhir, berbagi hadiah untuk anak spesial dan RA Priok.
Terimakasih, TK Bunayya!!! Semoga teman-teman semua menjadi anak-anak yang selalu sehat, cerdas, dan sukses.

Senangnya di Tempat Baru

Yang menarik, dari acara tersebut, diadakan di tempat RA Priok yang baru, Jl Ganggeng IV No.15 RT 007/ 01, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakut. Ya, RA Priok memang telah pindah sejak Jumat, 4 Juni lalu, dari kontrakannya yang lama di Komplek PJKA belakang Terminal & Stasiun Tanjung Priok.
Kepindahan itu berkat dukungan salah seorang donatur yang mau mengontrakkan rumah yang cukup luas berlantai II untuk menunjang kegiatan pelayanan RA Priok yang jumlah anaknya terus ‘membludak’, yakni 35 anak dan 3 orang dalam tahap observasi. Dengan jumlah yang ‘segitu’, tentu rumah kontrakan lama yang hanya berukuran 3 petak tidak lagi cukup ideal.

Alhamdulillah, semakin bertambah dukungan orang-orang baik yang ingin mengawal kerja-kerja kemanusiaan di Rumah Autis tercinta. (PR)

Lazis PLN, Terus Menghidupkan Semangat Berbagi

Lazis PLN, lembaga penghimpunan zakat milik PT PLN, mengadakan pertemuan rutin melalui kegiatan Forkomit (forum komunikasi silaturahim mitra Lazis PLN), Kamis (3/6), di kantor Rumah Autis Pusat, Bekasi.

Rumah Autis, yang menjadi giliran menjadi tuan rumah dalam silaturahim ‘keliling’ tersebut, berupaya mengemas acara semaksimal mungkin, dengan menghadirkan narasumber internal Ibu Ismunawaroh (Kadiv PAS Rumah Autis) dan Bapak Deka Kurniawan (Ketua Yayasan CAGAR).

Namun sebelumnya, acara pembukaan diisi oleh sambutan dari Direktur Rumah Autis Bapak Nelwansyah dan perwakilan dari Lazis PLN Bapak Umar. Hadir pula dalam kesempatan itu, Ketua Forkomit Bapak Budi dan Humas Forkomit Bapak Syahroni.

Acara dihadiri oleh 25 orang utusan dari 15 mitra binaan Lazis PLN. Ibu Ismunawaroh, mendapat kesempatan pertama memaparkan seputar kiprah dan profil Rumah Autis cabang dan sekilas informasi tentang autis dan ABK (anak Berkebutuhan Khusus), dengan diselingi beragam pertanyaan dari 4 peserta yang hadir.

Acara diakhiri oleh Bapak Deka Kurniawan yang menyampaikan refleksi menggugah tentang kisah nyata salah satu anak spesial Rumah Autis yang telah tiada. Selanjutnya, usai ditutup doa, acara simbolik penyerahan donasi rutin bulanan juga dilakukan, dengan Bapak Umar dan Bapak Nelwansyah sebagai perwakilan untuk diabadikan melalui foto.

Setelah itu, peserta diajak keliling untuk melihat aktivitas pelayanan di Rumah Autis Bekasi, kemudian dilanjutkan dengan istirahat makan siang dan sholat berjamaah.

Terimakasih Lazis PLN dan sahabat mitra sekalian. Semoga acara ini dapat terus meningkatkan kualitas diri kita untuk terus melayani dan memberdayakan masyarakat yang membutuhkan. Amin. (PR)

Berharganya Hypnoparenting bagi Orangtua dan Terapis ABK

Tiga abad lalu, Ilmu Hipnotis, ditemukan oleh dokter-dokter Eropa untuk membantu dunia kedokteran. Namun, mampukah Hipnotis memenuhi kebutuhan pelayanan terapi Anak-anak Berkebutuhan Khusus?



Komite Orangtua Rumah Autis Bekasi menggelar kegiatan Pelatihan Hypnoparenting bagi Orangtua dan Terapis, pada Sabtu (22/05), di Aula Masjid Al Jabbar, Jatibening Estate, Jati Asih Bekasi.


Hadir pembicara pada hari itu, pakar Hipnosys dari Narapati Center, Bapak Mardigu WP dan Bapak Kirdi Putra. Keduanya merupakan pakar ilmu hipnotis yang sudah malang melintang selama belasan tahun. Mereka tertarik untuk berbagi ilmu dengan dunia anak berkebutuhan khusus. Sebab, di antara manfaat yang bisa diperoleh dari ilmu ini adalah dapat digunakan juga untuk terapi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.


“Di tempat kami, di Narapati Center, ada terapis yang menggunakan teknik Mirror, salah satu teknik hipnotis. Hasilnya, si anak spesial yang tadinya takut sama pasir, akhirnya jadi berani. Berani menggenggam dan bermain pasir,” ujar Kirdi Putra kepada 75 peserta yang hadir.

Hipnotis kini memang menjadi ilmu alternatif dalam mengatasi kebutuhan pelayanan terapi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, menurut Kirdi, prosesnya membutuhkan waktu dan tahap yang lebih panjang jika diterapkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

Agar efektif, ilmu hipnotis harus didalami dulu oleh orangtua dan terapis. Minimal, mereka dapat memahami dan mempraktikkan bagi diri sendiri. Penerapan hipnotis secara berkala dan konsisten, insyaallah dapat memberikan alternatif pelayanan dalam meningkatkan dan mengembangkan perilaku anak-anak berkebutuhan khusus.

Ilmu Hipnotis bukan magic, tidak menggunakan atau merapal doa tertentu, dan tidak bertentangan dengan agama. Ia murni sains, karena digali dari ilmu kedokteran, terutama yang berhubungan dengan potensi otak dan pikiran manusia.

Ilmu Hipnotis juga dipakai dalam pengembangan diri, olahraga, musik, pendidikan, marketing dan komunikasi.

Bagi orangtua dan terapis di Rumah Autis, pelatihan ini adalah yang pertama kali. Semoga pelatihan ini dapat menambah bekal pengetahuan dan keterampilan dalam membantu kebutuhan pelayanan terhadap Anak-anak Berkebutuhan Khusus. (PR)

 
© free template by Blogspot tutorial